Kamis, 19 April 2018

Bandara Wirasaba di Purbalingga Ditarget Rampung Akhir 2019

Bandara Wirasaba di Purbalingga Ditarget Rampung Akhir 2019 - Proses pembangunan Bandara Wirasaba di Purbalingga, Jawa Tengah diprediksi akan memakan waktu hingga 1,5 tahun, atau rampung pada Desember 2019.
Image result for Bandara Wirasaba di Purbalingga Ditarget Rampung Akhir 2019

Direktur Utama PT Angkasa Pura II (AP II) Muhammad Awaluddin mengatakan prediksi penyelesaian pembangunan bandara tersebut bergantung pada jadwal pelaksanaan peletakan batu pertama (groundbreaking) yang akan ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan. Pihaknya akan segera memastikan jadwal tersebut.

Kalau bisa groundbreaking pada April atau Mei tahun ini, Desember 2019 Insya Allah sudah bisa (selesai), katanya pada Rabu, 18 April 2018.

Dia optimistis target tersebut tercapai karena perusahaan sudah siap dan diprediksi tidak ada hambatan. Di samping itu, perusahaan sudah mengalokasikan dana internal hingga Rp 400 miliar, lahan sudah tersedia, dan bandara yang dibangun tidak terlalu luas.

Dalam rencana pembangunan tahap awal, lanjut Awaluddin, dimensi panjang dan lebar landasan pacu (runway) bandara yakni 1.600 meter dan 30 meter. Kapasitas bandara diklaim bisa menampung hingga 5 unit pesawat jenis ATR.

Setelah pembangunan tahap awal rampung, ujarnya, runway bandara tersebut akan dikembangkan hingga berdimensi panjang 2.400 meter dan lebar 45 meter. Nantinya bisa didarati oleh pesawat berlorong tunggal (narrow body) jenis Boeing 737.

Selain itu, gedung terminal yang akan dibangun tidak terlalu besar, yakni hanya 3.000 meter persegi dengan kapasitas hingga 300 ribu penumpang per tahun. Apron dan sarana penunjang lain sedang dalam tahap penggambaran desain.

Pembangunan Bandara Wirasaba tersebut sudah dinantikan oleh Presiden Joko Widodo sejak akhir tahun lalu. Kepala Negara tertarik dengan rencana pembangunan bandara tersebut karena wilayah Purbalingga perlu untuk diberikan konektivitas udara.

Perjalanan darat dari Purbalingga menuju Semarang dan Yogyakarta membutuhkan waktu hingga 5 jam. Jika menggunakan transportasi udara jarak bisa dipangkas menjadi 1 jam dan membuka akses menuju kota besar lain.


Minggu, 15 April 2018

Bos Bukalapak Pernah Bangkrut Jualan Mi, Kini Nilainya Rp 13 T

Image result for Bos Bukalapak Pernah Bangkrut Jualan Mi, Kini Nilainya Rp 13 T

Bos Bukalapak Pernah Bangkrut Jualan Mi, Kini Nilainya Rp 13 T - commerce) Bukalapak, Achmad Zaky menyarankan pebisnis pemula untuk mencari mitra yang tepat dalam memulai dan mengembangkan bisnis. Tips berbisnis itu, carilah partner yang sehati yang tepat, kata Achmad Zaky dalam acara Supermentor di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu malam, 14 April 2018.

Menurut dia, pengembangan usaha yang sukses membutuhkan rekan kerja, untuk itu mencari rekan kerja yang tepat adalah salah satu kunci sukses memulai usaha.

Zaky adalah salah satu tokoh ikonik yang menjadi pembicara dalam acara Supermentor yang dihadiri sekitar 3.000 generasi muda dari wilayah Bogor. Lulusan ITB itu membagikan resep sukses, serta pengalaman hidup, dan etos kerja untuk generasi muda abad 21 dalam membangun bisnis.

Pria asal Sragen, Jawa Tengah, itu menceritakan pengalamannya membangun bisnis e-commerce nasional yang membawa perubahan bagi banyak orang. Bisnis berbasis teknologi internet tersebut ia bangun bersama rekan indekosnya semasa kuliah di ITB tahun 2010.

Setelah ngetag domain Bukalapak, saya coba ajak teman kuliah gabung, tidak ada yang mau. Cuma teman kosan yang mau. Setelah satu tahun, bisnis ini terus tumbuh, katanya.

Dari banyak keberhasilannya memenangkan berbagai lomba berkaitan dengan IT, Zaky pernah mengalami kegagalan saat membangun bisnis pertamanya yakni jualan mi ayam di Kampus ITB. Saya jualan mi ayam, semua uang hasil menang lomba tersedot ke sana, lalu bangkrut, katanya.
Ia mengatakan bisnis itu penuh kegagalan, dan tanpa disadari budaya di Indonesia yang ditanamkan oleh orang tua dulu adalah seorang anak harus sukses membangun usaha sehingga banyak yang takut gagal dan tidak berani menghadapi kegagalan.

Bagi Zaky menjadi pebisnis tidak boleh hanya mengharap enaknya saja. Tetapi meresapi kegagalan sebagai pelajaran yang paling efektif untuk melatih jiwa bisnis lebih baik lagi. Belajar di perkuliahan itu cuma teorinya saja, beda dengan belajar praktik. Sama kegagalan ini langsung terpatri di kepala kita, bahwa tidak boleh gagal lagi, katanya.

Untuk membangun bisnis dari nol sampai berpendapatan Rp 13 triliun, lanjut Zaky, dirinya harus melewati kegagalan-kegagalan kecil untuk bisa menang seperti saat ini.

Menurut dia, dengan kegagalan akan menjadi tahu, dan tidak akan mengulangi kegagalan yang sama. Seorang pebisnis juga harus mau belajar. Bos Bukalapak ini menjelaskan ia harus merasa bodoh agar mendapat ilmu dari orang-orang lain yang jauh lebih pintar.

Kebanyakan kita merasa paling pintar, padahal yang dipekerjakan itu adalah orang-orang yang jauh lebih pintar, kata penerima Penghargaan Satyalencana Wira Karya dari Pemerintah Indonesia.
Zaky merupakan pengusaha muda Indonesia bergerak di bidang internet, membuka perusahaan berbasis marketplace c2c berfokus pada pemberdayaan UKM.