, Jakarta - PT Sun Resort mengguyurkan dana US$ 30 miliar untuk membuat lokasi tempat tinggal komplet dengan wisata serta perkantoran di daerah Batu Licin, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Di atas tanah seluas 1.200 hektare di Batu Licin, akan dibuat apartemen, pusat belanja, hotel, perkantoran, serta tempat konservasi.
General Manajer PT Sun Resort Wahyudi menjelaskan budget itu dipakai untuk investasi sampai 20 tahun. Sampai sekarang, dana itu baru terserap 30 % atau Rp 800 miliar untuk pembebasan tempat, pembangunan infrastruktur, serta wholesale (pusat grosir).
Wholesale-nya akan dihadirkan dari (produk) Cina serta insya Allah pertengahan tahun ini dapat (mulai bekerja), tuturnya, Jumat, 26 Februari 2016. Pusat grosir yang jual produk rumah tangga itu itu mengarah pasar internasional. Dengan menggandeng Cina, Sun Resort membidik wholesale jadi trade center international.
Di lokasi itu akan dibuat 20 wooden house, tiga blok apartemen yang berisi 384 kamar, 69 vila, 200 resort, pusat perkantoran, pusat belanja, serta hotel. Lokasi wisata terintegrasi ini mengarah pasar internasional, mengingat tempatnya berdekatan dengan Singapura. Untuk menyerap kekuatan lokasi Pulau Bintan, Sriwijaya Air akan buka penerbangan carter dari Cina.
Direktur Pemasaran Sriwijaya Air Toto Nursatyo menjelaskan lokasi Bintan adalah side effect dari pelancong Singapura. Ia membidik penerbangan pertama carter untuk pelancong Cina paling lamban mulai berjalan pada Agustus. Bila mendapatkan tanggapan positif pasar, Sriwijaya akan buka rute penerbangan berjadwal dari beberapa kota di Cina.
Ia mencatat paling tidak 75 juta wisatawan Cina pergi ke luar negeri dalam satu tahun. Tetapi kurang dari 1 % dari jumlahnya itu, 700 ribu orang, yang jadikan Indonesia jadi arah tujuan. Potensinya besar sekali serta dapat dikerjakan bersama, katanya.
ALI HIDAYAT
"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar