Senin, 18 November 2019

Air Sungai Bengawan Solo Tercemar Minyak

2017, Asset Bank Mandiri Sejumlah Rp 1.124,7 Triliun

, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatatkan perkembangan laba bersih sebesar Rp 20,6 triliun atau naik 49,5 % dengan year on year di akhir tahun 2017. Direktur Penting Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan perkembangan itu didukung oleh kenaikan penghasilan bunga bersih (net interest penghasilan) serta penambahan atas layanan (fee based penghasilan).

Perolehan didorong oleh kenaikan penghasilan bunga bersih sebesar 0,6 % jadi Rp 54,8 triliun serta penambahan penghasilan atas layanan sebesar 16,4 % jadi Rp 23,3 triliun, kata Kartika dalam pertemuan wartawan kapasitas kuartal IV Bank Mandiri di auditorium Plaza Mandiri, Jakarta, Selasa, 6 Februari 2018.

Kartika menjelaskan perseroan sukses tingkatkan kualitas credit, tercermin dari penurunan rasio non-performing loan (NPL). NPL perbankan turun dari 4 % pada 2016 jadi 3,46 % hingga memotong alokasi pencadangan perseroan jadi Rp 16 triliun dari Rp 24,6 triliun pada periode yang sama tahun awalnya.

Bank Mandiri selalu melakukan peranan intermediary-nya lewat pendistribusian credit sebesar Rp 729,5 triliun di akhir tahun kemarin, atau naik 10,2 % dengan year on year, papar Kartika.

Mengenai andil credit pada perkembangan produktif sebesar 74,7 % dari keseluruhan portofolio. Kartika berujar kapasitas itu sukses mengangkat nilai asset perseroan jadi Rp 1.124,7 triliun di akhir tahun kemarin.

Ia memberikan tambahan, penambahan credit produktif tercermin dari pendistribusian credit modal kerja yang naik 4 % jadi Rp 335,9 triliun serta credit investasi yang sampai Rp 208,7 triliun atau naik 12,9 % dari periode yang sama tahun kemarin.

Diluar itu, Bank Mandiri mengalirkan pembiayaan untuk beberapa project infrastruktur sejumlah Rp 141 triliun atau 58,7 % dari keseluruhan loyalitas sebesar Rp 240,1 triliun. Kartiko menjelaskan credit itu dialirkan pada delapan bidang penting, yaitu transportasi serta tenaga listrik semasing sebesar Rp 31,3 triliun, migas serta daya terbarukan sebesar Rp 18,4 triliun, kontruksi sebesar Rp 15,5 triliun, perumahan rakyat serta sarana kota sebesar Rp 10,6 triliun, telematika Rp 9,3 triliun, jalan Rp 7,6 triliun, serta yang lain Rp 10,8 triliun.

"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar